Thursday, October 9, 2014

Cinta ALLAH

10 CARA MENCINTAI ALLAH DrJaffry Hassan Bismillahirrahmanirrahim................... Semoga kita senantiasa mendapatkan kecintaan Allah, itulah yang seharusnya dicari setiap hamba dalam setiap detak jantung dan setiap nafasnya. Sesungguhnya setiap orang pasti ingin mendapatkan rasa kecintaan dari Allah SWT. Lalu bagaimanakah caranya untuk mendapatkan kecintaan tersebut. Ibnul Qayyim rahimahullah menyebutkan beberapa hal untuk mendapatkan maksud CINTA tersebut dalam kitab beliau Madarijus Salikin. Pertama, membaca Al Quran dengan merenungi dan memahami maknanya. Hal ini boleh dilakukan sebagaimana seseorang memahami sebuah buku iaitu dia menghafal dan harus mendapat penjelasan terhadap isi buku tersebut. Ini semua dilakukan untuk memahami apa yang dimaksudkan oleh si penulis buku. Maka begitu pula jua yang dapat dilakukan terhadap Al Quran. Kedua, mendekatkan diri kepada Allah dengan mengerjakan ibadah yang sunnah, setelah mengerjakan ibadah yang wajib. Dengan inilah seseorang akan mencapai tingkat yang lebih mulia iaitu menjadi orang yang mendapatkan kecintaan Allah dan bukan hanya sekedar menjadi seorang pecinta. Ketiga, terus-menerus mengingat Allah dalam setiap keadaan, baik dengan hati dan lisan atau dengan amalan dan keadaan dirinya. Ingatlah, kecintaan pada Allah akan diperoleh sekadar dengan keadaan berzikir kepada-Nya. Keempat, lebih mendahulukan kecintaan pada Allah daripada kecintaan pada dirinya sendiri ketika dia dikuasai hawa nafsunya. Begitu pula dia selalu ingin meningkatkan kecintaan kepada-Nya, walaupun harus menempuh berbagai kesulitan. Kelima, merenungi, memperhatikan dan mengenal kebesaran nama dan sifat Allah. Begitu pula hatinya selalu berusaha memikirkan nama dan sifat Allah tersebut berulang kali. Barangsiapa mengenal Allah dengan benar melalui nama, sifat dan perbuatan-Nya, maka dia pasti mencintai Allah. Oleh karena itu, mu’athilah, fir’auniyah, jahmiyah (yang kesemuanya keliru dalam memahami nama dan sifat Allah), jalan mereka dalam mengenal Allah telah terputus (karena mereka menolak nama dan sifat Allah tersebut). Keenam, memperhatikan kebaikan, nikmat dan karunia Allah yang telah Dia berikan kepada kita, baik nikmat lahir maupun batin. Inilah faktor yang mendorong untuk mencintai-Nya. Ketujuh, -inilah yang begitu istimewa, iaitu menghadirkan hati secara keseluruhan tatkala melakukan ketaatan kepada Allah dengan merenungkan makna yang terkandung di dalamnya. Kelapan, menyendiri dengan Allah (bertahajud) di saat Allah turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang terakhir untuk beribadah dan bermunajat kepada-Nya serta membaca kalam-Nya (Al Quran). Kemudian mengakhirinya dengan istighfar dan taubat kepada-Nya. Kesembilan, duduk bersama orang-orang yang mencintai Allah dan bersama para shidiqin. Kemudian memetik perkataan mereka yang seperti buah yang begitu nikmat. Kemudian dia pun tidaklah mengeluarkan kata-kata kecuali apabila jelas maslahatnya dan diketahui bahwa dengan perkataan tersebut akan menambah kemanfaatan baginya dan juga bagi orang lain. Kesepuluh, menjauhi segala sebab yang dapat mengahalangi antara dirinya mencintai Allah SWT. Semoga kita senantiasa mendapatkan kecintaan Allah, itulah yang seharusnya dicari setiap hamba dalam setiap detak jantung dan setiap nafasnya. Ibnul Qayyim mengatakan bahwa kunci untuk mendapatkan itu semua adalah dengan mempersiapkan jiwa (hati) dan membuka mata hati Moga Allah mencintai kita lebih daripada kita mencintai-Nya…..

Permulaan Sebuah Pengakhiran

Bismillahirrahmanirrahim...... Awwalul Kalam. Kita manusia adalah pengembara di dunia ini. Sedarkah kita apa yang dikembarai? Ianya adalah sebuah destinasi... Destinasi yang pasti. Pasti. Suatu ketika, daku menyedri hakikat ini. Namun dalam kembara itu, daku tersasar langkah. Dan mula berpaling arah... Dan kini, inin ku mulakan sebuah pengakhiran, semoga kealpaan itu berakhir di situ.. insyaALLAH biiznillah.